Posts

Showing posts from February, 2015

Pena 14 januari 2015 -

Indonesia tidak dibangun hanya untuk semalam atau sewindu namun ia ada untuk anak cucu pewaris bangsa. 2015 adalah tahun untuk merefleksikan apa yang kurang dengan negara . Kita perlu mengembalikan wibawa tanah air yang sesuai amanah UUD 1945.  Mental anak bangsa adalah suatu tinjauan kritis yang harus direvitalisasi.  Kita masih jauh dari peradapan manusia jika Kita berpikiran materialistis sepenuhnya, dimana tidak perlu ada etika, dan jika pun ada etika adalah etika matrialistik.  Inilah yang akan terjadi dengan etika matremalis dia akan menciptakan koruptor semua.  Akan tidak ada pemimpin yang tidak korup.  Peradaban anak bangsa atau Nation building character tidak mungkin maju kalau sekadar mengandalkan perombakan institusional tanpa melakukan perombakan manusianya atau sifat mereka yang menjalankan sistem ini.  Sehebat apa pun kelembagaan yang kita ciptakan, selama ia ditangani oleh manusia dengan salah kaprah tidak akan membawa kesejahteraan. Kapan kita bisa terbebas dengan peril

Pena 14 Jan 2015 KPK POLRI JOKOWI

KPK vs POLRI -  " Median perilaku JKW " Tidak membenarkan yang satu- dan tidak menyalahkan yang lain - Nilai kebenaran calon Kapolri boleh dibilang lebih unggul karena dibenarkan Presiden dan DPR. Sedangkan nilai kebenaran KPK hanya milik KPK sendiri. Jika saja JKW , Mau bertindak primordial cukup melantik calon Kapolri krn sdh disetujui wakil rakyat dan biarkan KPK mengusut ketidaklayakannya yang dituduh koruptor.  AlIh - alih bakalan ramai - KPK didukung masa relawan pendukung JKW waktu pemilihan pilpres lalu akan siap protes karena JKW tidak sejalan dengan misi kepresidenannya soal pemberantasan korupsi.  Solusi Median -  jalan tengah adalah menangguhkan pelantikan dan KPK boleh melanjutkan pembuktian tuduhan.  Bermula karena POLRI merasa disalahkan sebelum dibuktikan. Prinsip dominasi dilancarkan. KPK tidak dituduh korupsi namun  melakukan sumpah palsu di pengadilan oleh sang wakil ketua.  Dibalik itu, Terlepas dari apa motif KPK menetapkan BG sbg tersangka, fakta menunju

Kampung ketandan saksi sejarah akulturasi antara budaya Tionghoa,Keraton dan Yogjakarta

Kampung Ketandan merupakan saksi sejarah akulturasi antara budaya Tionghoa, keraton dan warga Yogyakarta. Letaknya di pusat kota, tepatnya di Jalan Ahmad Yani, Jalan Suryatmajan, Jalan Suryotomo dan Jalan Los Pasar Beringharjo. Anda bisa dengan mudah mengunjungi kampung Pecinan ini karena letaknya yang strategis di tengah kota, yaitu di sisi selatan kawasan Malioboro. Sejak 200 tahun lalu daerah ini menjadi tempat tinggal dan tempat mencari nafkah bagi masyarakat Tionghoa sehingga diakui sebagai kawasan Pecinan di Yogyakarta. Arsitekturnya didominasi nuansa tempo dulu dengan ciri khas rumah-rumah memanjang ke belakang dan digunakan sebagai tempat tinggal sekaligus toko. Sebagian besar penduduk berprofesi sebagai pedagang emas dan permata, toko kelontong, toko herbal, kuliner dan penyedia berbagai kebutuhan pokok. Menjelang tahun 1950-an, hampir 90 persen penduduk beralih menjadi pedagang emas. Sumber : Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Akan Digelar Bulan Maret Ini  .co.id/berita/2015/02

Revitalisasi Pasar Tradisional

Image
Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah mendapatkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBNP) tahun 2015 sebesar Rp975 miliar. Menurut Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel, dana tersebut akan digunakan untuk mendukung program pembangunan dan revitalisasi 5.000 pasar rakyat di seluruh Indonesia. Pembangunan revitalisasi pasar nantinya akan menyasar 100 pasar rakyat untuk tipe A dan tipe B. selain itu ada dana tambahan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp256 miliar, untuk pasar tipe c dan d di 135 kabupaten.  Dari rencana tersebut, nantinya Kemendag akan bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UMKM. " Untuk sementara akan realisasikan 940 pasar dan Kemenkop dan UMKM sebesar 75 pasar .