Posts

Mentalitas Inlander : Antara kolonialisme Dan Revolusi Mental Pendidikan

Image
Pada masa kolonial, terdapat pameo yang berbunyi “ Inlander blijft inlander.”   Pameo ini mengingatkan kita akan sejarah dan peran kata “ Inlander ” dalam konteks kolonialisme dan perbedaan kelas sosial di masa lalu. “ Inlander ” adalah istilah yang digunakan oleh orang Belanda untuk merujuk kepada penduduk asli Indonesia. Pada Undang-Undang Kolonial tahun 1854, orang Indonesia ditempatkan sebagai warga negara kelas tiga, yang disebut inlander. Sayangnya, istilah ini sering digunakan dengan konotasi merendahkan dan ejekan. Pandangan merendahkan terhadap orang Indonesia sudah dimulai pada dekade pertama abad ke-17. Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen bahkan menganggap orang pribumi malas, tak mudah diatur, dan tidak dapat dipercaya. Oleh karena itu, mentalitas inlander menjadi bagian dari warisan sejarah yang masih mempengaruhi budaya hingga saat ini. Adalah Ki Hajar Dewantara, seorang tokoh besar dalam sejarah pendidikan Indonesia, membawa gagasan yang menggugah dan menc

Peran Perempuan dalam Politik: Merenungi Warisan Kartini.

Image
Peran Perempuan dalam Politik:  Merenungi Warisan Kartini,. Dalam momen peringatan Hari Kartini, mari kita merenung dan menghargai peran perempuan dalam perkancahan politik  ( mumpung masih relevan dengan kejadian akhir-akhir ini )… Hari Kartini, yang diperingati setiap tanggal 21 April, mengenang perjuangan Raden Ajeng Kartini dalam mengangkat derajat wanita di Indonesia dan sebagai warisan Kartini saat ini adalah bagaimana perempuan berperan akan dalam politik.  Perjalanan peran perempuan dalam dunia politik telah mengalami evolusi yang menarik sepanjang sejarah .  Kita tahu, era Kartini adalah sebuah era perjuangan kesetaraan. Pada zaman Kartini, perempuan Indonesia mulai menyuarakan hak-hak mereka. Raden Ajeng Kartini, atau lebih dikenal sebagai Kartini, adalah salah satu tokoh yang memperjuangkan kesetaraan pendidikan dan hak-hak perempuan. Dia meyakini bahwa suatu hari perempuan di negerinya bisa terbebaskan dari segala hal yang dianggap membatasi mereka. Kartini berj

Etika dalam Pengambilan Keputusan: Refleksi atas Pernyataan Romo Magnis”

Image
IMHO, my two cents .. 🙏 Romo Franz Magnis Suseno, seorang imam Katolik, pengajar filsafat, dan penulis, telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam berbagai bidang.  Ijinkan saya memberi sedikit pandangan Romo Magnis akan pernyataan beliau tentang moral dan etika dalam berdemokrasi ketika beliau menjadi ahli yang dihadirkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dalam sidang sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Selasa (2/4/2024). Romo Magnis menjelaskan lima poin tentang pelanggaran-pelanggaran etika berkaitan dengan Pemilu 2024. Pendaftaran Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapres. Romo Magnis menilai bahwa pendaftaran Gibran sebagai cawapres oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) adalah pelanggaran etika berat. Menurutnya, penetapan seseorang sebagai calon wakil presiden yang hanya dimungkinkan dengan suatu pelanggaran etika berat juga merupakan pelanggaran etika berat. Keberpihakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Penyalahgunaan Kekuasaan. Romo Magnis mengkritik k