Posts

Showing posts from 2019

NIlai Afeksi sebagai bekal SDM Indonesia maju

Image
Pembangunan SDM yang tangguh, berdaya saing, berkeativitas tinggi, mampu bersaing di tingkat internasional, tidak tertinggal oleh disrupsi teknologi, tidak luntur oleh globalisasi, bahkan mendorong pertumbuhan negara itu  adalah “Sesuatu , alias “Oke banget” ! tapi bakalan “Wacana only” kalau tidak ada penguatan moderasi kerukunan umat beragama alias penyediaan layanan keagamaan yang adil dan merata. Bukan sebatas pemaksaan terselubung hak atas kebebasan beragama dan berkeyakinan dalam menerapkan SDM Indonesia. Pembangunan SDM tidak boleh melihat suku, agama, ras, dan antargolongan.  SDM adalah kekayaan yang tak terhingga bagi NKRI, janganlah terkontaminasi oleh pemikiran primordial. (Apalagi jika sudah dipoitisir). Tapi mungkin masih bisa terselamatkan dengan Langkah kongkrit merubah benang kusut dalam pendidikan formal Indonesia, dengan mengajarkan semangat gerakan pluralisme dalam kelompok itu sendiri. (Karena lebih mudah untuk merubah pola pikir suatu kelompok jika dimu

Refleksi Hari Kemerdekaan 74 tahun

Image
  Refleksi Hari Kemerdekaan. 74 tahun perjalanan bangsa yang berharkat dan bermartabat, apakah akan  terberangus karena gamang identitas.“Bhineka Tunggal Ika “seakan tenggelam dengan menguatnya konservatisme yang muncul dalam beragama saat kini. Sebuah jajak pendapat memastikan tren menguatnya konservatisme di kalangan umat Muslim Indonesia. Studi ini juga mencatat mayoritas menilai ancaman terbesar terhadap Islam berasal dari umat Muslim sendiri. Konservatisme kian mengakar di Indonesia. Menurut jajak pendapat yang dipublikasikan oleh ISEAS-Yusof Ishak Institute di Singapura, sekitar 82% penduduk Indonesia mendukung anggapan bahwa perempuan harus berhijab sebagai bagian dari penerapan hukum Islam. Survey tersebut melibatkan 1.620 responden di 34 provinsi. Hanya 9% responden yang menilai dampak positif penerapan hukum Islam "sangat terbatas atau tidak ada sama sekali." Sebaliknya 67% menanggap penerapan Syariah Islam akan mampu menjag

Mendulang Swing Voters

Selain ada pemilih loyal masih tersisa kalangan pemiih yang masih mengambang (swing voters) alias pemilih yang tidak begitu solid berkomitmen pada salah satu kandidat yang diusung. Kalangan ini  bersifat rasional, kritis menganalisa, atau bermain acak / random alias tebak- tebak manggis. Dengan kecenderungan yang masih suka berubah, banyaknya informasi tentang para kandidat sangat berpengaruh terhadap keputusan memilih. Bisa saja sisi afeksional seperti latar belakang kepribadian atau kharisma dianggap sebagai penentu pilihan. Check list lainnya pun banyak, sebut saja bagaimana kelak kemampuan kadidat dalam menyerap implementasi kebijakan publik yang mampu membuat optimisme NKRI membaik dan lebih baik. Mampukah membuat sebuah mata rantai kerja yang solidbersama dengan tim kerja nya tanpa mementingkan kepentingan pribadi namun mendahulukan kepentingan bangsa ?. Plus mampukah kinerja mesin partai pendukung kandidat presiden yang diusung melakukan konsolidasi di setiap lapis basis pendu

Membawa ekonomi Indonesia yang lebih maju

Pencapaian ekonomi di berbidang bidang seperti infrastruktur,pengurangan kemiskinan, pengurangan pengangguran,pengurangan ketimpangan dan menjaga pertumbuhan ekonomi adalah bukti untuk memilih kembali Jokowi dua periode. Ada kesinambungan untuk ekonomi Indonesia yang lebih maju. Untuk pasangan Prabowo-Sandi, karena mereka belum menjalankan pemerintahan, (kecuali Sandi yang sempat menjadi wagub tidak terlalu lama), pandangan ekonomi mereka lebih menegasi kinerja pemerintahan Jokowi. Program ekonomi lebih bersifat umum,dengan lingkup utama kebutuhan pokok dan kesempatan kerja. Ok selanjutnya , pernah mendengar reformasi industri4.0 ? Pemerintah saat ini terus membahas soal industri generasi ke-empat atau industri 4.0. Bahkan, Presiden Jokowi juga telah meresmikan peta jalan atau roadmap yang disebut Making Indonesia 4.0. Dengan adanya roadmap ini, diharapkan dapat meningkatkan daya saing industri nasional di kancah global, serta dapat menjadikan Indonesia sebagai 10 besar ekonomi dun