Posts

Showing posts from March, 2014

Fenomena April 2014- Wakil Rakyat dan RA Kartini

Image
Memasuki bulan April, kita akan fokus dengan pesta demokrasi pemilihan calon legislatif penentu siapa yang akan memimpin negara kita. Bulan April tidak saja penuh dengan euphoria Pemilu, tetapi janganlah kita lupa bahwa ada sosok pejuang yang juga telah berjuang tanpa pamrih menginspirasi para pejuang-pejuang muda memaknai kemajuan bangsa  dan kita peringati  di bulan April juga.  Ia, dialah RA.Kartini sosok cahaya budi yang" Terang" dengan jalan pikirannya yang lebih maju untuk masa saat itu.Sosok fenomena pada abad itu dengan pemikiran yang nampaknya sederhana namun sangat brilian.  Dibesarkan dalam adat istiadat yang dia rasakan sudah tidak sepadan lagi dengan pemikirannya , sosok Kartini  sangat sangat paham akan makna bahwa orang cerdas adalah orang yang memiliki budi pekerti baik, santun dan beretika.  Kartini bukan saja merasakan apa yang dirasakan masyarakat pada saat itu, tetapi turut berjuang merasakan ketidakadilan sosial yang terjadi dalam pengendalian kuasa kolon

Sekilas tentang Krisis Ekonomi 1997 –Jatuhnya Soeharto & naiknya Habibie

Image
Sekilas tentang Krisis Ekonomi 1997 – Jatuhnya Soeharto & naiknya Habibie Masih ingatkah kita akan krisis ekonomi dan jatuhnya Suharto? Krisis ekonomi Asia dekade 90-an sangat berdampak bagi Indonesia, utang swasta membumbung tinggi di luar negri. Antara tahun 1992 dan 1997, 8% dari penambahan utang luar negeri Indonesia berdasarkan dari pinjaman Swasta.  Menurut catatan World Bank 1998,utang luar negeri per maret 1998, secara keseluruhan mencapai US$ 138 milyar dimana sekitar US$72,5 miliar adalah utang swasta yang dua pertiganya adalah utang jangka pendek. [1]   Akibat dari keadaan ini, banyak pengusaha dalam negeri yang berutang dalam mata uang dolar pada November 1997. Ditambah lagi, ketika jatuh tempo pembayaran utang, nilai rupiah sedang mengalami penurunan pada tahun 1998, mereka berlomba-lomba membeli dolar. Tentu saja hal ini, mengakibatkan nilai rupiah semakin terpuruk hingga mencapai Rp.17,000 per Dolar Amerika.  Memuncak pada 22 Januari 1998 men

Enthusiasm and Optimism of Jokowi to become a presidential candidate

Image
Never in recent years has an Indonesian politician engendered such enthusiasm and optimism as Jakarta’s governor JOKOWI .  PDI-P party on Friday 14 March 2014- named as its candidate for this year's presidential election. According to Indonesia’s election laws, the PDI-P, to which Jokowi belongs, must win at least 25% of the popular vote, or 20% of the seats, to nominate a presidential candidate by itself.  The latest opinion polls show that the PDI-P has the support of about 20% of the potential voters.   With the parliamentary election less than a month away, the PDI-P will hope that Jokowi’s star power is strong enough to push it above the nominating threshold. In conjuction with the  blessing of PDI-P chairwoman Megawati Sukarnoputri,  National Secretariat for Jokowi  known as "Seknas Jokowi" gave a press release declared on Friday 14 March 2014  supporting for Jokowi’s bid in 2014.  National secretariat for Jo

BEOSS Bataviasche Ooster Spoorweg Maatschappij

Image
In the end of 19th century, Batavia has two train stations in the Noorden Batavia (Station tandjong Priok) and Zuideljk Batavia (Station BEOSS Bataviasche Ooster Spoorweg Maatschappij) . The Old Zuidelijk Batavia, former station before BEOS, was established since 1870, but it was closed in 1926. Afterwards, the BEOS was built about 200 m from this old Zuidelijk Batavia station. Ir. Frans Johan Louwrens Ghijsels was the person behind the great luminous building. Together with his colleagues Ir. Hein von Essen and Ir. F. Stolts planned to build the great station in Batavia. They were AIA’s architects. Designed about 1927-28. It spent about a year to construct this building from 1928-29. The project was finished on 19 August 1929 and officially opened on 8 October 1929 by Governor General JKHR AC de Graef (1926-31). There was a “selamatan” or banquet. In the afternoon two buffalo heads were buried to protect the new station from catastrophe. From this railway station, the passen

Kampung Kapitan - Palembang

Image
Kampung Kapitan. NAMA Kapitan identik dengan sebuah perkampungan seluas lebih kurang 20 ha di kawasan Kelurahan 7 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang. Nama ini menjadi semacam penanda bagi keberadaan komunitas marga Tionghoa yang berdiam di kampung itu. Pembatas kampung, mulai dari tepi Sungai Musi di utara hingga ke tepian Jl K.H.A. Azhary di bagian selatannya. Bagian barat berbatasan dengan Sungai Kelenteng kini sudah mati dan timur dengan Sungai Kedemangan. Jalan masuk ke Kampung Kapitan, demikian masyarakat Palembang menyebutnya, sepanjang lebih kurang 50 meter. Saat memasuki kawasan utama kampung ini, orang melewati semacam gerbang yang sesungguhnya merupakan penghubung antara Rumah Kapitan dan Rumah Abu, yang merupakan simbol kampung ini. Sebutan Rumah Abu ini, setelah berakhirnya masa Kapitan Cina terakhir, Kapitan Tjoa Ham Hin. Dia menggantikan kedudukan ayahnya, Mayor Tjoa Tjie Kuan. Rumah Kapitan berukuran asli 22 X 25 meter. Keturunan Kapitan, yang menja

School tot Opleiding van Indische Artsen ( bahasa Indonesia: Sekolah Pendidikan Dokter Hindia).

Image
School tot Opleiding van Indische Artsen ( bahasa Indonesia : Sekolah Pendidikan Dokter Hindia). Juga dikenal dengan singkatannya STOVIA, adalah sekolah untuk pendidikan dokter pribumi di Batavia pada zaman kolonial Hindia-Belanda . Saat ini sekolah ini telah menjadi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia .

Jalur Pendidikan HBS - Hogereburgerschool

Image
Hogereburgerschool (HBS)   Siswa HBS Surabaya merayakan HUT ke-25, bendera sekolah tertera "Hoogere Burgerschool te Soerabaia" dengan motto " Per aspera ad astra " - "melalui jerih payah untuk meraih bintang" BS  (singkatan dari  bahasa Belanda :  Hogere Burger School  atau  Hoogere Burgerschool ) adalah sekolah lanjutan tingkat menengah pada zaman  Hindia Belanda  untuk orang  Belanda ,  Eropa  atau elite  pribumi  dengan bahasa pengantar  bahasa Belanda . HBS setara dengan  MULO  +  AMS  atau  SMP  +  SMA , namun hanya 5 tahun. Siswa HBS Semarang sedang berlatih senam Peraturan Pendidikan 1848, 1892, dan Politik Etis 1901 Peraturan pendidikan dasar untuk masyarakat pada waktu Hindia Belanda pertama kali dikeluarkan pada tahun 1848, dan disempurnakan pada tahun 1892 di mana pendidikan dasar harus ada pada setiap Karesidenan, Kabupaten, Kawedanaan, atau pusat-pusat kerajinan, perdagangan, atau tempat yang dianggap perlu  [1] . Peratu

Geshiedenis Vincentius Putra _ Sejarah Vincentius Putera

Image
Geschiedenis Onder de naam "Eene vereniging van st. Vincentius a Paolo" werd op 29 augustus 1855 door de bisschop en enkele prominente inwoners van het toenmalige Batavia besloten tot de oprichting van een Vincentiusvereniging voor de steun en opvang van het Indische kind. De eerste jaren waren buitengewoon zwaar en moeilijk. Alles diende van de grond getild te worden. Men begon met koninklijke goedkeuring maar zonder geld. Het eerste (kleine) eigen tehuis kon in april 1862 op Pasar Baru worden geopend. Zusters Ursulinen gaven de eerste zorg en doen dit tot op de dag van vandaag in het meisjeshuis. In 1910 werd op Kramat Raya een landhuis aangekocht met een groot stuk grond eromheen. Het huidige hoofdgebouw werd in 1916 in de "voortuin" gebouwd. Nog voor de tweede wereldoorlog (1938) groeide Vincentius uit tot twee flinke huizen: één voor jongens " Vincentius Putera " op Kramat (het oude Weltevreden) en één voor meisjes " Vincentius Puteri &quo

Ampel wijk De Arabieren Soerabaja- Ampel Kampung Arab di Surabaya

Image
  The light falls in dusty sheets and the alleyway smells of perfume and rosewater. Narrow tables are piled with bundles of cloth and bags of pistachios. There are stacks of Arabic books; colored prayer beads hang from racks above doorways, and ranged along counters are glass jars full of sticky, amber-black dates. But this is not Marrakech or Damascus; this is Ampel, the very heart of the Javanese city of Surabaya,  Tim Hannigan  writes. Ampel, sometimes known as the Arab Quarter, lies north of throbbing tangle of highways and shopping malls at the modern center of the East Java capital. It is surrounded by the old parts of what was once the principal city of the Dutch East Indies: Chinatown, the Pabean Market and the Kalimas harbor. But it is Ampel, or rather the mosque of the same name, that is the oldest place of all. The first record of a settlement named Surabaya comes from the mid-14th century, and the Ampel Mosque, dating from 1421, is the oldest identifiable p