Ruang Baru dalam Demokrasi 2014



Fenomena Media Sosial dengan issue Pemilu Presiden 2014, telah memberikan respon berbeda dalam pesta demokrasi lima tahunan ini kali ini. Partisipasi praktisi teknologi dalam Pemilu Presiden RI 2014 ini ternyata mampu memberi warna baru dalam ruang demokrasi.

Bukan saja sebagai alat kampanye, media sosial juga digunakan sebagai media untuk mempengaruhi pilihan di bilik suara.

Sebut saja opini public melalui Facebook,twitter maupun Path, baik dari perbincangan seputar pilpres, tanggapan debat kandidat  sampai dengan penyaluran kreatifitas masing-masing pendukung dengan beragam “Meme” bertebaran di profile picture gadget pribadi. Inilah momentum yang sangat menggiring opini publik untuk menentukan pilihan.

Inilah effek dari pesan bawah sadar alias subliminal effek dimana publik akan menanggapi informasi dan instruksi sangat tersamar melewati kesadaran dan kewaspadaan. Informasi subliminal ini mempu mempengaruhi pertimbangan ,kelakuan dan tingkah laku.

Mulai dari pencarian visi dan misi para calon presiden bahkan sampai sampai cacian menjadi ajang pencarian berita di media sosial. Tidak heran inilah pencetus bermulanya  kampanye politik tidak santun  yang justru  membuat eskalasi politik semakin memanas.

Namun yang sangat membanggakan adalah Media sosial dan Internet mampu melakukan perhitungan suara dengan memanfaatkan keterbukaan data dari KPU sehingga proses hitung suara bukan monopoli institusi pemerintah.

Portal berita dan media sosial menjadi tempat yang sering dikunjungi pengguna untuk mengetahui berita terkini dan memantau hasil hitung cepat terkini.

Sistem keterbukaan data yang dilakukan KPU tahun ini telah melahirkan sesuatu yang luar biasa; sebuah partisipasi dan kolaborasi dari rakyat dan untuk rakyat dengan memanfaatkan teknologi dan internet.

Hal ini tidak lepas dari pengertian Konsep Sumber Daya kerumunan dalam abad Partisipasi Komunitas internet. Inilah abad Partisipasi pada jaringan dimana semua orang terhubung dengan komputer. Dan inilah fenomena yang terjadi pada Pemilihan Pilpres 2014.

Salut " apresiasi kita berikan kepada mereka yang telah mampu mengerjakan suatu pekerjaan secara berjamaah, dimana semua orang yang terlibat bisa ikut serta, tidak terbatas kepada kalangan spesifik -  terutama para “Crowdsourcing" Pillpres 2014.

        Kecanggihan sistem hitung suara yang diolah situs-situs di bawah tak lepas dari Kerri keras sang kreator dalam menyusun kode pemrograman dan peran para relawan yang terlibat dalam pengelolaannya .

1.      Sebelum KPU mengumumkan perolehan suara capres dan cawapres, di luar sana ada beberapa situs web yang memberi gambaran hasil penghitungan suara, antara lain Pilpres2014.org, KawalPemilu.org, Data-Pilpres.umm.ac.id (dari Lembaga Informasi dan Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Malang), dan Kawal-Suara.appspot.com.

2.      Berdasarkan pantauan KompasTekno, hasil penghitungan suara yang dilakukan situs web di atas mampu mendekati angka rekapitulasi 33 provinsi yang dirilis KPU dengan selisih terbanyak 0,37 persen.

3.      Sementara itu, penghitungan suara yang dilakukan situs web KawalPemilu.org dan Pilpres2014.org bisa sama persis dengan rekapitulasi final KPU.

4.      Berdasarkan data final KPU yang dirilis Selasa (22/7/2014), tercatat bahwa pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla unggul dengan raihan suara 53,15 persen sementara pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa 46,85 persen.


Wassalam,

Pusar-

Comments

Popular posts from this blog

Jalur Pendidikan HBS - Hogereburgerschool

Kampung Arab Pekojan

Tjakrabirawa di malam kelam 1 Oktober 1965