Reklamasi pantai Jakarta



Reklamasi pantai menjadi salah satu program yang direncanakan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Rencananya reklamasi akan dilakukan untuk membangun 17 pulau di pesisir utara Jakarta dan akan dibangun oleh beberapa perusahaan pengembang.

Perusahaan tersebut yaitu PT Muara Wisesa Samudera satu pulau; PT Pelindo menggarap satu pulau; PT Manggala Krida Yudha satu pulau; PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk sebanyak empat pulau; PT Jakarta Propertindo dua pulau; PT Jaladri Kartika Ekapaksi satu pulau; PT Kapuk Naga Indah lima pulau; dan dua pulau lainnya masih belum dilirik investor.

Sejumlah akademisi,nelayan,dan lembaga swadaya masyarakat masih mempertanyakan tujuan reklamasi 17 pulau. Kajian lingkungan terhadap proyek itu dianggap tidak jelas sehingga berpotensi merugikan nelayan dan masyarakat pesisir utara Jakarta. 

Perjelas manfaat dan dampak reklamasi - diharapkan memberikan efek positif ekonomi , tetapi dikhawatirkan merusak lingkungan. 

Alan F. Koropitan dari Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB) mengatakan, ada dua permasalahan yang terjadi di Jakarta, yaitu peningkatan muka air laut (sea level rise) dan penurunan tanah (land subsidence). Peningkatan muka air laut mencapai 7,3 milimeter (mm) per tahun, sementara penurunan tanah mencapai 1-28 cm per tahun. Dengan tingkat penurunan seperti itu kegiatan reklamasi ibarat melakukan penyumbatan sehingga akan ada limpasan air laut ke darat dan ini harus diatasi dengan pompa.

Selain itu, lanjut Alan, kawasan teluk merupakan area berarus rendah yang dengan arus ini merupakan mekanisme alami untuk melakukan pencucian pencemaran. Dengan reklamasi akan semakin menghilangkan arus sehingga proses pencucian kawasan teluk akan semakin lama dan menyebabkan lingkungan semakin tercemar. Bahan pencemar ini akan menumpuk yang membuat ekosistem banyak mati dan ini sudah terjadi sekarang ini.

( berbagai sumber )

#reklamaiPantaiJakarta

Comments

Popular posts from this blog

Jalur Pendidikan HBS - Hogereburgerschool

Kampung Arab Pekojan

Tjakrabirawa di malam kelam 1 Oktober 1965