Mendulang Swing Voters
Selain ada pemilih loyal masih tersisa kalangan pemiih yang masih mengambang (swing voters) alias pemilih yang tidak begitu solid berkomitmen pada salah satu kandidat yang diusung. Kalangan ini bersifat rasional, kritis menganalisa, atau bermain acak / random alias tebak- tebak manggis.
Dengan kecenderungan yang masih suka berubah, banyaknya informasi tentang para kandidat sangat berpengaruh terhadap keputusan memilih. Bisa saja sisi afeksional seperti latar belakang kepribadian atau kharisma dianggap sebagai penentu pilihan. Check list lainnya pun banyak, sebut saja bagaimana kelak kemampuan kadidat dalam menyerap implementasi kebijakan publik yang mampu membuat optimisme NKRI membaik dan lebih baik. Mampukah membuat sebuah mata rantai kerja yang solidbersama dengan tim kerja nya tanpa mementingkan kepentingan pribadi namun mendahulukan kepentingan bangsa ?.
Plus mampukah kinerja mesin partai pendukung kandidat presiden yang diusung melakukan konsolidasi di setiap lapis basis pendukunganya untuk memilih kandidat ?.
Dus,dengan kata lain elektabilitas suara bukan sekedar yakin dengan para pemilih loyal atawa perang seputar cebong dan kampret. Masih ada lapisan yang menyukai akal sehat dan waras yang bisa menimba semua kekurangan dan kelebihan salah satu kandidat. Ini akan lebih berkesinambungan untuk sisi psiologis umum ( baca rakyat) ketika pergantian tahun politik berjalan, bukan mencaci maki dan menyesal dengan putusan salah pilih karena dicekoki informasi palsu ketika harapan tidak sesuai dengan kenyataan.
Bagi kandidat petahana, pencapaian selama memimpin bisa dimaksimalkan dengan visi misi capres. Dari pihak posisi penantang biasanya mengkritisi atas apa yang sudah dilaksanakan adalah sah- sah saja, namun diharapkan bisa menawarkan alternatif kebijakan yang lebih baik dari petahanan melalui Visi Misi yang akan disampaikan.
Persepsi pemilih cerdas harus digelontorkan, disiarkan, diedukasi sehingga memiliki dampak politik elektoral yang positif di Indonesia.
Salam #2Periode
Comments