Belahan Jiwa

Belahan jiwa ..

Membahas belahan jiwa sesungguhnya beragam. Biasanya diartikan sebagai pasangan ideal,harmonis, bagaikan selalu ada kontak batin, cocok, rukun tanpa pertengkaran selalu sehati sejiwa. Itulah yang digambarkan sebagai idealnya jiwa. Konon, menjadi sangat langka, susah keberadaanya dan dianggap menjadi semacam utopia.

Banyak konspirasi pendapat soal belahan jiwa. Ada yang menghubungkan pencarian belahan jiwa ini , dengan kepercayaan adanya inkarnasi jiwa. Mereka berpendapat, sosok belahan jiwa dipercaya sudah hidup dimasa lalu,namun terpisah dalam perjalanan. Dalam pengembaraan inkarnasi selama kehidupan manusia, jiwa terus membawa karakternya, sampai menemukan pasangannya kembali. Jiwa merindu untuk bertemu kekasihnya, yang akan membawa hidup berbahagia selama-lamanya. Mungkin inilah yang mendasari cerita “Sampek Engtay”legenda dari Tiongkok mengenai tragedi romantika antara dua kekasih. 

Selain itu, kacamata dunia esoteric alias New wave,memiliki penekanan yang berbeda akan konsep belahan jiwa. Mereka mengagungkan keharmonisan dan pencapaian kesempurnaan diri secara otonom, sehingga kita sudah ditakdirkan mempunyai pasangan spiritual, belahan jiwa, setengah jiwa yang masih terpisah. Oleh sebab itu, belahan jiwa secara spiritual akan terus terarah padanya. Seolah kehidupan kita akan terarah kepada menuju penyempurnaan ini melalu setiap jengkal yang terjadi dalam kehidupan kita.

Kerap kita akan masuk dalam pembenaran-pembenaran subjektif akan pengertian belahan jiwa. Dan tentu pada akhirnya akan masuk kepada ranah spekulatatif pembenaran diri sendiri, jika pada akhirnya tidak terjadi mutualisme yang positif. 

Dus, pada akhirnya pun kita pun tidak sepenuhnya semua setuju  dengan konsep lingkaran inkarnasi atupun pencapaian otonom.  Ada pula yang  berpendapat bahwa hidup kita hanya sekali dan setelah mati kita tidak kembali dalaml lingkaran kehidupan berulang. Hidup sebagai perziarahan  dan berpulang kepada kehidupan kekal dan Tuhan tidak menciptakan kita dalam kondisi setengah penuh dalam pencarian belahan jiwa tadi. 

Kepenuhan dalam kesempurnaan dilakukan atas  free will ( baca konsep qadariyah dalam islam Vs Freewill biblikal ). Manusia memiliki  akal budi dan kehendak bebas yang memingkinkan kita memilih dan mencintai pilihan itu dengan segala konsekwensinya. Inilah anugrah Tuhan yang harus kita sambut dengan bebas dan merdeka namun sepenuhnya bertanggung jawab.

Dus, belahan jiwa ataupun pasangan sejati bahkan sahabat sekalipun bukan hasil takdir melainkan buah pilihan bebas manusia untuk belajar bertanggung jawab, saling memberikan diri yang terbaik, sepenuh hati dan tentunya dengan bantuan rahmat Tuhan sebagai Allah yang adalah sumber cinta.

REF:... further studies 
- [ ] Harun Nasution menegaskan bahwa nama qadariyah  berasal dari pengertian bahawa manusia mempunyai qudrah atau kekutan untuk melaksanakan kehendaknya ,dan bukan berasal dari pengertian bahwa manusia tunduk terhadap qadar atau kadar Tuhan . Dalam bahasa inggrisnya faham ini dikenal dengan nama free will  dan free acr.

- [ ] Allah menciptakan makhluk berakal budi – yaitu malaikat dan manusia – seturut dengan gambarnya (Kejadian 1:27), yaitu dengan memberikan kepada mereka kehendak bebas (free will). Kehendak bebas ini adalah merupakan kekuatan dari kehendak yang mengalir dari akal budi, sehingga manusia dapat "melakukan" atau "tidak melakukan.
- [ ] “Bagaimana pandangan gereja terhadap konsep Soulmate , Rm. Gregorius Hertanto, MSC , “Soulmate”

Comments

Popular posts from this blog

Jalur Pendidikan HBS - Hogereburgerschool

Kampung Arab Pekojan

Tjakrabirawa di malam kelam 1 Oktober 1965