Bolu Pandan atau Bolu Coklat ?
Syahdan, disalah satu masa kerajaan yang terkenal, ada pedagang kue, jualan bolu pandan ama bolu coklat.
Nyang bolu pandan pasti warna ijo donk ! dan very-very the best seller lah. Rasa makyus, tekstur bolu lumayan renyah sampai-sampai tak terasa, macam sulap “ hap “ hilang lenyap diujung lidah ketika dikunyah. Entah pake tepung apaan itu ? Yang jelas tidak ada yang berani nanya-nanya adonan si bolu pandan.
Walau pernah si tukang adonan alias bagian eksekusi pembuat kue bercerita, kadang dia juga nakal sih pas bikin adonan kuenya. Buat dia, iseng level slow , campur broklat dikit, kalo lagi level pedes , ya campur arsenik lah, kalau level super gabud panggil algojo ex perang banting deh adonan itu sampe bunyi “ krek krek “kreteeeeek ! Buang ke kandang ayam ! Beres kan.
Tapi teteup aja tidak pernah sepi order loh, yang wong best seller, everything seems okay lah ya.
Lagian kalo yang pesen Juragan or taoke kue se wilayah kerajaan, masa ga diterima orderannya. Order kan perintah , ya harus dijalankan juga donk sebagai asas kepatuhan di bisnis perkuehan.
Sementara si Bolu coklat ya, biasa saja ( mediocre ) alias second best saja. Walau dalam hati sih , owner sebel juga karena suka nalangin bahan duluan , tapi ga laku-laku.
Tapi masih bisa tertawa lah dan merasa bersyukur jika ada orderan arisan kompleks yang akhirnya menjalar sampe hajatan petinggi kerajaan. (Gara-gara perilaku si emak-emak komplek yang suka bisnis gaya multilevel gitu, alias “lo gw kenalin tapi komisi buat gw “ makin dalam ke bawah makin untung lah si bohir yang kenalin.)
Bolu coklat bakalan laris maris. Tapi karena harus pinter-pinter diversifikasi produk, ukuran bolu coklat sengaja dibagi menjadi mini ( buat hias hias parsel makanan ) sedeng sampe ukuran Jumbo ( terakhir sih yang mesen goody bag jumbo itu pake diselipin duit, pesanan calon legislasi urusan pangan sekerajaan biar naek pangkat . Oh ya satu lagi diversifikasi produk yang laku berat dan cuan melimpah adalah pesanan bolu bronies buat nyonja-njonja arisan brondong Turki yang suka manis manis imut dan kekar itu 😁 …)
.
.
Lanjutttt…
Tapi ya pada akhirnya tetup saja, ga bakalan lah si bolu coklat bisa menjadi penguasa pasar para centeng kueh ( hmm , pemilik toko kue maksudnya ). Kurang Bohir kalik …
Eitssss.. dunia berputar looh , udah beda jaman ceritanya….
.
.
Gara-gara onlen merajai dunia perdagangan,
si pedagang kue pecah kongsi sama bininya gara-gara issue pelakor model cerita “” Layangan Putus “
dan prostistusi onlen.
Si bini ambil bolu pandan si babah ambil bolu coklat sebagai andalan bisnisnya dan hasil negosiasi gono gini di pekarangan pengadilan.
Dan akhirnya tidak pernah diceritakan lagi bagaimana suksesi bisnisnya setelah itu.
Tau- taunya di tahun tahun belakangan, rupaya legenda sang pandan dan sang coklat sudah berkibar dengan market tersendiri. Entah siapa yang meneruskan atau mempopulerkan keberadaan mereka. Bolu pandan sudah punya haters dan lovers begitupun juga dengan sang bolu coklat. Mereka adu konten di tik-tok dan sudah punya ratusan cabang dimarket place hijau, Kuning dan merah. Setiap cabang punya mesin-mesin robot untuk terima order dan balas chat. Dan selalu menyapa kita dengan sebutan “ Silahkan di order kakak “ ..
Ternyata perusahaan Bolu coklat sudah dijual dan berubah wijud alias bak kupu-kupu mengalami metamorphosis menjadi korporasi yang besar. Dari umkm biasa sudah menjadi Go crazy lah pokoknya dengan trending topik di berita- berita onlen Saking berkibarnya jadi malah diomongin terus.
Pemegang saham punya asset dimana mana, Bolu coklat menjadi icon makanan resmi di kerajaan itu, lantaran menjadi sponsor tunggal acara dari “ Gelanggang ke. …..Gladiator Week “ antar kota citayem dan kota Sudirman dimana menyasar para kaum gen Z.
Banyak Agen-agen hiburan luar negri pun sibuk ingin bekerja sama sebagai co branding. Mereka berjanji akan membawakan artis Kpop Korea ke Gladiator week itu, belom lagi yang mau kerjasama untuk pelanggan setia bolu coklat free langganan netflix dan video selama 12 bulan. ( Bukan gratis masuk Ancol lagi loo itu mah promo jaman aku kali 😁)
Namun sayang seribu sayang. Tiba-tiba ada berita yang tersebar. Konon dikabarkan salah satu nyonja petinggi meninggal karena tidak mau membagikan bolu coklatnya. Jleb, ramai media sosial mulai dari versi a sampai z - memang begitulah media jaman now , lebih kejam dari gosip mamak mamak kompleks.
Sontak saja, kasus ini menjadi buah bibir para netizen kerajaan yang bergaya semi detektif itu. Mereka menganggap peristiwa ini adalah perihal konspirasi yang terjadi didalam tubuh korporasi bolu coklat.
Mereka berharap setiap adonan kue coklat ini bukanlah adonan bantet yang pada akhirnya dibuang begitu saja.
Para penikmat kue bolu itu berharap para pembuat kue bolu coklat harus tetap menjadi pengayom masyarakat pencinta kue bolu coklat. Dont make them lost their Trust !
Haduh , jadi lupa mau ngarang ceitanya lagi…
tapi terselip sih pesan moral apakah sudah saatnya kita menikmati kue pandan bolu lagi yang berwarna hijau ? Tidak ada anak emas di negara kita entah dia ijo atawa coklat , semua harus berbakti bagi NKRI 🙏
😁😁😁
Pikirkan lah sendiri 🙏
Ini hanya sebuah satir kepedulian
By : Saskia Ubaidi
Comments