Malam Imlek
Malam Imlek Malam itu, hujan turun perlahan di kota kecil dekat semenanjung, membasahi atap genteng rumah besar milik Tuan Lim. Lampion merah yang tergantung bergoyang pelan kena angin basah, cahayanya memantul di air genangan halaman depan. Orang-orang tua bilang, hujan di malam Tahun Baru itu tanda rejeki besar. Titis hujan malam itu macam membawa berkah yang tak putus-putus. Di dalam rumah, suasana hangat dan ramai. Bau ikan kukus dengan jahe sama bawang putih semerbak di udara, bercampur dengan wangi dupa yang dibakar di altar leluhur. Meja bundar dari kayu jati penuh dengan makanan khas Imlek. Tepat jam tujuh malam, semua keluarga sudah kumpul di sekitar meja, muka-muka mereka berseri-seri menyambut malam Tahun Baru. Ada mie panjang umur yang masih beruap, pangsit kukus yang empuk, ayam rebus utuh, kue keranjang di piring porselen biru, sama sepiring besar jeruk keprok. Semua makanan terhidang mewah, katanya biar bawa rejeki banyak, panjang umur, sama ...