Dokter Asing Makin Disuka Pasien

Dokter Asing Makin Disuka Pasien
Irna Gustia, Nurul Ulfah - detikHealth-

Jakarta, Dokter-dokter Indonesia tidak kalah hebat dengan dokter asing. Namun untuk kalangan menengah atas, kepercayaan terhadap dokter asing mengalami tren meningkat. Perilaku kelas menengah atas yang lebih suka berobat ke luar negeri menjadi salah satu indikasinya.

Melihat gelagat seperti itu, dokter Alex Papilaya,-- yang concern terhadap maraknya praktik dokter asing di Indonesia--, khawatir serbuan dokter asing ke Indonesia makin marak setelah pemberlakuan ASEAN Free Trade Area (AFTA) 2010."Sudah banyak dokter asing yang berpraktik di Indonesia dan itu belum ada aturan yang jelas. Dokter asing ini biasanya menyasar ke kantong-kantong pemukiman orang kaya, karena orang-orang ini senang yang berbau asing," kata dokter Alex ketika dihubungi detikHealth, Kamis (9/7/2009).

Menurutnya, masuknya dokter asing ke Indonesia itu karena memang ada pasarnya. "Seperti di Bali, Tangerang itu banyak dokter dari Jepang dan Korea," katanya.Dia melihat budaya masyarakat sangat suka hal-hal berbau asing akan makin menyuburkan praktik-praktik dokter asing. "Kalau misalnya di satu rumah sakit ada dua dokter dengan spesialisasi sama, dokter asing biasanya akan lebih disukai," ujar dokter Alex.Hal sama juga diungkapkan oleh dr Kartono Mohammad yang juga mantan ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI). "Daerah Jakarta paling banyak adanya praktik dokter asing, sisanya di daerah-daerah," katanya.Praktik dokter asing itu biasanya dilakukan di rumah sakit swasta atau bekerja dengan pengusaha-pengusaha di hotel. Biasanya dokter asing ini juga bekerja untuk karyawan-karyawan perusahaan dan juga perusahaan asing.Bahkan beberapa dokter asing diketahui membuka klinik sendiri meski tidak secara terang-terangan. Soal tarif juga biasanya lebih mahal karena biasanya pakai calo. "Tapi kalau praktik ke rumah-rumah, belum pernah ada dokter asingnya," katanya.Dokter asing yang masuk ke Indonesia biasanya dari sekitar Asia seperti, China, Pakistan, India, Korea, Jepang Filipina, Taiwan. Beberapa dokter asing juga diketahui berasal dari wilayah luar Asia seperti Brazil dan Australia."Mereka datang kesini untuk mencari rezeki, tapi untuk kompetensi belum tentu lebih baik. Orang Indonesia hanya tertarik dengan embel-embel asing atau luar negeri," kata dokter Kartono.

Sementara itu Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) melihat ada plus minusnya soal maraknya praktik dokter asing di Indonesia.Pengurus harian YLKI Sudaryatmo mengatakan bahwa adanya dokter-dokter asing tersebut justru dapat meningkatkan kompetensi dokter-dokter Indonesia. "Mau asing, mau lokal, tidak masalah asalkan dia berkompeten dan bisa menghargai pasien," ujarnya ketika dihubungi detikhealth akhir Juni 2009. Jika melihat dari sisi positifnya, dokter Indonesia justru menjadi terpacu untuk berkinerja lebih baik lagi. Yang terpenting lagi menurutnya, faktor bahasa adalah faktor yang harus dikuasai dokter asing jika ingin praktek di Indonesia.

Hingga saat ini, pihak YLKI memang belum menerima laporan atau keluhan apapun dari masyarakat berkaitan dengan penyelewengan oleh dokter asing. "Belum ada keluhan bukan berarti tidak ada kasus, namun tetap saja jika ada tindakan menyimpang, pihak rumah sakit tempat dokter asing tersebut bekerja yang harus bertanggung jawab," ucapnya.

Comments

Popular posts from this blog

Jalur Pendidikan HBS - Hogereburgerschool

Kampung Arab Pekojan

Tjakrabirawa di malam kelam 1 Oktober 1965