Nasionalisme atau Ethno Nsionalisme
Nasionalisme -Ethno Nasionalisme
Salam cerdas Selalu
Jujur, mungkin kita sudah melupakan
nilai-nilai nasionalisme, patriotisme dalam berbangsa dan bernegara.
Jujur, pemikiran kita sudah tergeser ke arah pola pikir globalisasi
dan pesona kemajuan teknologi canggih.
Jujur, nasionalisme hanya dianggap tindakan secara phisik melawan penjajah.
Jujur, nasionalisme sudah semakin luntur.
Jujur, nasionalisme adalah sekedar sebuah kinerja buruk
Jujur, nasionalisme hanyalah kerusakan etika birokrat,
Jujur, nasionalisme mengkultuskan elite politik, para penegak hukum
untuk mengiakan tindakan-tindakan represif negara
Jujur, nasionalisme hanya menguatkan sinyalemen ketidakadilan
Jujur, nasionalisme tidak meratakan pembagian hasil pembangunan
dan melemahnya etos sosial di dalam masyarakat.
Jujur, Ethno Nasionalisme hidup dan menjadi sebuah pilihan ?
Jujur kita sudah salah kaprah mengartikannya
Pada hakekatnya, kita sebagai individu komponen bangsa memiliki kewajiban untuk memelihara semangat nasionlisme dengan tujuan mempertahankan,menjaga identitas, integritas agar terwujud kemakmuran dan kekuatan bangsa.
Ini dapat terwujud dalam perilaku kita yang merasa bangga dan cinta akan nilai-nilai substansi persatuan dan kesatuan bangsa. Sadar akan kemajemukan/ Keberagaman suku, etnis dan agama. Selain itu, kesadaran bersama sebagai bangsa dalam menghapus segala bentuk penjajahan dan penindasan di bumi Indonesia, sebagai acuan kepada Pembukaan UUD 1945 dimana secara tegas dikatakan " Segala bentuk penjajahan dan penindasan di dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan.
Nasionalisme tidak lepas dari bangsa itu sendiri. Apakah bangsa tersebut memiliki ikatan bersama ? karena pada dasarnya bangsa adalah suatu komunitas sosial politik dan dibayangkan sebagai sesuatu yang besifat terbatas sekaligus berdaulat. Dalam komunitas tersebut masing-masing anggota belum tentu mengenal satu sama lain, tetapi dalam pikiran anggotannya hidup bayangan tentang kebersamaan dan persaudaraan, perasaan senasip, terancam oleh ancaman yang sama, memiliki tujuan bersama sehingga dalam konteks inilah nasionalisme lahir sebagai suatu modal mewujudkan sebuah bangsa yang berdaulat.
Namun,kini nasionalisme bangsa makin kian meredup sinarnya. Sebab utama adalah kian maraknya praktek negatif kekuasaan. Realitas ini diperparah dengan lemahnya semangat kewarganegaraan sehingga mengakibatkan suburnya semangat "Ethno Nationalism" dimana bentuk nasionalisme yang berbasis identitas-identitas primordial seperti etnis,suku dan ras. Namun yang lebih luas adalah doktrin yang melekat pada suatu kelompok masyarakat yang merasa memiliki perbedaan budaya,sejarah maupun prinsip-prinsip hidup sehingga mereka merasa perlu memiliki sebuah pemerintahan sendiri.
Ini juga dapat diartikan sebagai bentuk hilangnya loyalitas dari sebuah kelompok masyarakat tertentu terhadap sebuah ikatan yang lebih besar, yaitu bangsa dan negara. Dalam menyikapi fenomena ini pemerintah sedapat mingkin harus menghindari cara-cara represif. Cara-cara persuasif yang dikedepankan. Sebagai contoh jika ada daerah yang ingin memisahkan diri maka yang harus dilakukan adalah negosisasi ulang pembagian sumber daya ekonomi daerah.
Pendekatan secara dialogis senantiasa harus dilakukan dan diusahkan semaksimal mungkin. Selain itu pengakuan resmi secara konstitusi terhadap suatu bentuk identitas primordial yang ada bahwa keberadaannya akan memperkaya khazanah identitas nasional bangsa keseluruhan.
Pengakuan ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran dalam diri masing-masing kelompok masyarakat terlebih yang memiliki potensi etno nasionalisme dan seperatisme bahwa tindakan untuk memisahkan diri dari sebuah negara kesatuan menjadi negara sendiri merupakan hal yang tidak menguntungkan.
Salam cerdas Selalu
Comments