Jalan Kemandirian Bangsa - oleh Seknas Jokowi

“Jalan Kemandirian Bangsa”


Buku yang berisi visi-misi itu disusun berdasarkan keinginan dan harapan masyarakat, yang lalu dikaji serta dirumuskan dalam Program Semesta Berencana. Program itu yang akan dijalankan bila Jokowi terpilih jadi presiden di 2014.

Tidak banyak pilihan yang disodorkan oleh waktu,untuk mengungkapkan betapa serius masalah yang dihadapi oleh Bangsa Indonesia. Inilah yang merupakan panggilan para pemikir kebangsaan era sekarang untuk menyumbangkan pemikiran dan nasihat .

Sebuah Naskah yang tidak akan pernah rampung tanpa kerja keras “Tim Ahli Seknas Jokowi “(Noer Fauzi Rachman,Ph.D, Muhammad Yamin,S,H, Sugeng Bahagijo, Bonnie Setiawan, Poppi Ismalina Ph.D, Don.K.Marut M.SC,M.Phil, Semuel A.Pangerepan S.E, Ifdhal Kasim S.H, Dr.Hilmar Farid,  Antonio Pradjasto, Drs.Untoro Hariadi,M.SI, Dadang Juliantara,) dan para ilmuwan yang telah ambil bagian menyumbangkan pemikiran dan nasihat-nasihat (Drs.Sidarto Danusubroto,Prof.Dr.Sedino M.P Tjondeonegoro,Dr.Gunawan Wiradi, Dr.B.Herry Priyono,).

Dokumen “Jalan Kemandirian Bangsa Visi Kemasyarakatan Indonesia abad ke 21“ adalah sebuah prakarsa menghimpun berbagai pemikiran kritis-reflektif atas perjalanan bangsa, refleksi pemikiran untuk mengambil langkah-langkah strategis serta pilihan paradigmatik yang harus diambil oleh penyelenggara kekuasaan ke depan.

Pemikiran ini sangat menekankan kembali kedudukan MPR RI sebagai lembaga tertinggi Negara dan Keberadaan GBHN sebagai haluan Negara.

Bagi Seknas Jokowi, Kedudukan MPR RI sebagai lembaga tinggi dan keberadaan GBHN sebagai “Haluan Negara” amat perlu dipulihkan keberadaanya. Dokumen Jalan kemandirian Bangsa dimaksudkan untuk menjadi bahan masukan utama untuk naskah Garis-garis Besar Haluan Negara bagi kekuasaan Negara kedepan. Dari pijakan ini kita menata ulang seluruh langka negara, tegak dengan pandangan jauh ke depan diatas jalan kemandirian bangsa.

Buku berjudul 'Jalan Kemandirian Bangsa' mengurai dengan cerdas,ringan dan renyah apa yang sebenarnya diperlukan agar rencana pembangunan ke depan lebih matang. Dalam buku ini diharapkan kita bisa menangkap semangat perubahan dan perbaikan dengan sebuah perencanaan yang lebih matang, terinci dan memang dapat (Workable).

Sebagai langkah awal dalam uraian buku ini adalah seruan perubahan untuk meneguhkan “Tekat kembalikan semangat Proklamasi 17 Agustus 1945, kembali kepada Pancasila, kembali kepada isi dan jiwa UUD 1945.” Serta mengobarkan kembali semangat ajaran “Trisakti” menegakkan kedaulatan di bidang politik,berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian di bidang kebudayaan. Akar sejarah ini harus ditekankan mengingat Pancasila kerap direduksi dan dilepaskan dari latar belakang sejarahnya.

Berdasarkan sejarah bangsa hingga isu-isu yang berkembang baik di tingkat lokal maupun internasional, cita-cita pendiri bangsa masih sangat relevan dimasa sekarang,  bahkan sekalipun di kancah internasional. Atas dasar pijakan ini dirumuskanlah strategi pembangunan yang disebut “ Strategy Pembangunan Semesta Berencana abad ke 21 “.

Inilah visi untuk perubahan & perbaikan yang sangat diperlukan dan menjawab tantangan yang dihadapi menuju “Transformasi Indonesia “ : 
Sebut saja peningkatan pendidikan,kesehatan,kesejahteraan,etos-kerja, perangkat kebijakan ekonomi,transformasi birokrasi memangkas korupsi–kolusi-nepotisme, Pembangunan berbasis hak asasi manusia, penanggulangan kemiskinan & kesenjangan sosial sampai dengan Transformasi TNI sebagai alat pertahanan rakyat untuk menegakkkan kedaulatan politik serta hal-hal lainnya  dls yang diuraikan lebih lanjut  dalam buku ini.

Hadirnya buku “Jalan Kemandirian Bangsa” yang disusun oleh Seknas, sangat disambut baik  oleh Ir.Joko Widodo calon presiden yang diusung dari PDIP. Dan diharapkan inilah jawaban atas visi dan misi beliau sebagai calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).


Untuk menggali visi misi Jokowi sbg capres peluncuran buku "Jalan Kemandirian Bangsa" bersama narasumber: andrinof chaniago, Eva Sundari, Imam Sugema, Don Marut, Teten Masduki di Mega Institute, Jl. Proklamasi No. 53 Jakarta pada Kamis, 24 April 2014 pukul 10.00 WIB 



Comments

Popular posts from this blog

Jalur Pendidikan HBS - Hogereburgerschool

Kampung Arab Pekojan

Tjakrabirawa di malam kelam 1 Oktober 1965