Ekonomi cukup - kritis budaya pada kapitalisme : Bahasan Pustaka
Buku ini menyoroti ilusi-ilusi tentang praksis berekonomi, mulai dari tingkat mikro hingga yang dilakukan oleh negara (cq pemerintah) yang banyak terperangkap ke dalam jebakan-jebakan yang dibuka oleh ilusi-ilusi itu sendiri.
Antara lain, keniscayaan terciptanya kemiskinan dalam sistem yang kapitalistik, terutama dalam praksis paradigmatik “pasar-bebas”.
Bagaimana sebenarnya bangsa kita memiliki potensi untuk dapat meloloskan diri dari jebakan-jebakan itu, baik secara ideologis maupun paradigmatik tentang bagaimana sebaiknya menjalankan praktik ekonomi kita berbasis pada adab yang lebih cocok dengan realitas sejarah dan kebudayaan bangsa kita: adab maritim. Adab yang mengajarkan bagaimana kita hidup dengan kearifan dari “Ekonomi Cukup”.
Radhar Panca Dahana, seorang sastrawan, jurnalis sekaligus pegiat teater.
Menyelesaikan studi sosiologi di FISIP-UI dan pasca-sarjana di EHESS Paris, Prancis (2001). Menerima beberapa penghargaan di antaranya: “Lima Seniman Muda Masa Depan Asia” versi NHK Jepang, meraih “Paramadina Award”, penghargaan “Cendekiawan Berdedikasi” dari Harian Kompas dan penghargaan “Tokoh Budaya” dan Badan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
( sumber kompas)
Ket:
Bagaimana proses politik kenegaraan malah membuat proses kemiskinan- pijakan penulis kerangka moral sinkretis ; penumpang gelap dalam proses ekonomi-politik ; paham liberalisme dan demokrasi liberal : membesarnya jurang kaya dan miskin alias pelemahan kebudayaan.
Seperti ulasan" Pembrontakan di dalam penjara " oleh Hendro Sangkoyo : peneliti di School of Democratic Economic ; Kompas Minggu 13 Dec 2015
Comments