Posts

Showing posts from August, 2025

Parlemen Joget, Demokrasi Retak

Image
Parlemen Joget, Demokrasi Retak Baru saja kita memperingati Dirgahayu Republik Indonesia ke-80. Delapan dekade merdeka seharusnya menjadi penanda kedewasaan demokrasi. Tetapi pertanyaan pun muncul, benarkah demokrasi kita telah matang. Pemandangan anggota DPR berjoget di ruang sidang yang viral belakangan ini bukan sekadar tontonan sepele, melainkan cermin dari kultur politik yang dangkal.  Mahal Ongkos Politik, Murah Integritas Joget itu lahir bukan tanpa sebab. Bagi sebagian anggota dewan, itu bukan sekadar hiburan, melainkan cara merayakan tunjangan dan fasilitas baru yang mereka nikmati. Saat rakyat bergulat dengan biaya hidup, mereka justru merayakan euforia kegembiraan di ruang sidang. Bukannya bekerja serius melahirkan regulasi dan pengawasan, mereka memilih panggung hiburan yang mudah viral. Tak heran jika aksi itu semakin memperlebar jarak dengan rakyat dan memantik kemarahan yang akhirnya meledak dalam demonstrasi di jalanan. Masalah DPR tidak lahir di ruang s...

Selamat Jalan, ChatGPT 4o

Image
Selamat Jalan, ChatGPT 4o Mentor Digital yang Mengubah Cara Kita Berpikir Pernahkah kita mengiingat sedang berdebat panjang dengan seorang teman tentang topik yang tak pernah terpikirkan sebelumnya ?  Kemudian, ada masa kita sedang menulis naskah panjang, lalu seorang teman virtual datang membantu merapikannya hingga terasa seperti karya profesional. Dan ada pula masanya, di tengah malam yang sunyi, kita mencari jawaban dari pertanyaan sepele, lalu terjadilah percakapan hangat yang tak terduga. Itulah masa-masa bersama ChatGPT 4o. Beberapa hari lalu, OpenAI merilis ChatGPT-5 untuk publik. Peluncurannya disambut gegap gempita di dunia teknologi, mulai dari forum developer dan newsroom, hingga para pelaku gig economy.  Versi terbaru ini diklaim lebih kontekstual, lebih cepat merespons, dan jauh lebih personal serta manusiawi  dibanding generasi sebelumnya. Namun di tengah euforia menyambut AI paling mutakhir ini, ada satu hal yang tak boleh kita lupakan yaitu p...

Abolisi & Amnesti. Drama Hukum Sang Sutradara Politik

Image
Kasus Thomas Lembong dan Hasto Kristiyanto bukan sekadar perkara hukum. Keduanya adalah refleksi terang tentang bagaimana hukum dan politik saling menunggangi, saling meminjam narasi, dan pada akhirnya mengatur kesadaran publik.  Di tengah kelelahan masyarakat atas drama hukum yang terus berulang, dua nama ini menjadi ikon, yang satu sebagai korban, yang lain sebagai simbol kompromi. Keduanya kini telah “dibebaskan”, dan justru di sinilah cerita sesungguhnya dimulai. Thomas Lembong, dijatuhi hukuman 4 tahun 6 bulan penjara oleh Pengadilan Tipikor. Ia dianggap terbukti menyebabkan kerugian negara dalam kasus impor gula kristal mentah. Putusan ini mengejutkan, mengingat rekam jejak Lembong sebagai profesional non-partisan.  Bagi banyak pihak, vonis itu bukan soal hukum semata, tapi simbol bagaimana suara kritis bisa dibungkam lewat proses legal yang dikemas rapi. Ketika masyarakat sipil bersuara membela, muncul abolisi. Lembong pun dibebaskan dan narasi bergeser dari...