Son of Hamas

Bukan sekadar rahasia itu yang menghebohkan. Statusnya sebagai putra Syekh Hassan Yusuf, tokoh senior Hamas di Tepi Barat, membuat cerita itu makin mengguncangkan. Mosab membeberkan ceritanya sebagai pengkhianat itu dalam bukunya berjudul Son of Hamas diterbitkan di Amerika Serikat awal Maret 2010.
Di kalangan mata-mata Israel, ia dikenal dengan nama samaran 'Pangeran Hijau'. Lantaran informasi dari Mosab, negara Zionis itu mampu membunuh sejumlah tokoh pejuang Palestina. Shin beth berhasil pula menahan lusinan di antaranya dan menggagalkan banyak rencana bom bunuh diri, termasuk yang sasarannya Shimon Peres pada 2001. Mossab bergabung di sana pada 1997-2007.
Menurut Mosab, misi rahasia paling penting ia kerjakan selama bergabung di Shin Beth adalah penangkapan 30 pimpinan rahasia Hamas di Tepi Barat, termasuk Ibrahim Hamid dan Marwan Barghuti. Mereka yang mengatur keuangan dan seluruh kegiatan organisasi itu di sana. Insiden itu berlangsung pada November 2004. "Hamid bertanggung jawab atas kematian 80 warga Israel. Itu tugas terakhir saya di Shin Beth," katanya
Lelaki 32 tahun yang menetap di California, Amerika, sejak tiga tahun lalu ini pun mengetahui rencana penangkapan kembali ayahnya pada September 2005. Shin Beth memberitahukan dia itulah satu-satunya cara menyelamatkan Syekh Hassan Yusuf. Hingga kini, tokoh moderat Hamas itu masih dipenjara.
Sejatinya, itu bukan kejutan pertama dari Mosab. Dua tahun lalu, ia pernah mengumumkan masuk Kristen. Namanya berganti Joseph. Namun pihak keluarga tidak mempercayai berita dilansir surat kabar Israel, Haaretz, itu.
Tapi pengakuan Mosab pernah menjadi anggota Shin Beth telah membuat Syekh Hassan Yusuf kebakaran jenggot. Melalui suratnya dari penjara, ia mengumumkan tidak mengakui lagi Mosab sebagai anaknya. Mosab memiliki lima saudara lelaki dan dua saudara perempuan. Ia besar di Ramallah, Tepi Barat, sekitar sepuluh kilometer dari Yerusalem.
Mosab tidak terlalu reaktif menanggapi talak itu. Ia bahkan menuding Hamas telah memaksa ayahnya melakukan hal itu. "Ini membuat saya berjuang lebih bersemangat melawan Tuhan mereka dan gerakannya (Hamas). Saya menyayangi ayah saya, namun gerakannya (Hamas) arogan dan iblis," ujarnya.
Sejatinya, pengkhianatan dilakukan Mosab bukan hal baru. Pada 1998, sebanyak 80 orang menjadi informan Israel dipindahkan ke Sderot lantaran nyawa mereka dan keluarganya terancam. Kota itu hanya satu kilometer dari perbatasan Jalur Gaza.
Fulus memang bisa mengubah segalanya, termasuk iman dan rasa cinta terhadap tanah air.
Sumber: http://www.merdeka.com/khas/putra-hamas-dalam-jeratan-shin-beth-hikayat-pengkhianat-2.html
Comments