Marhaen dan Rakyat Merdeka"...
Sarwono adalah seorang petani miskin yang tinggal di sebuah desa di Jawa Barat pada masa jaman era kolonial dijajah Belanda. Ia bekerja keras setiap hari untuk menggarap sawah warisan leluhurnya dengan bermodalkan beberapa alat pertanian sederhana seperti cangkul, bajak dan gerobak. Meskipun ia memiliki alat produksi sendiri, ia tidak bisa menikmati hasil kerjanya sepenuhnya. Sebagian besar hasil panennya harus diserahkan kepada tuan Van Pleg yang notabene pemungut pajak atas pengelolaan tanah. Ia juga harus menghadapi resiko cuaca yang tidak bersahabat seperti banjir, kemarau sampai masalah hama wereng. Suatu hari, saat ia sedang mencangkul di sawahnya, ia melihat seorang pemuda bersepeda mendekatinya dan mengajak berbicara. Pemuda itu mengenakan pakaian rapi dan berkacamata. Ia menanyakan nama dan pekerjaan Sarwono dengan ramah. " Selamat siang, Bapak. Nama saya Suryo. Saya mahasiswa teknik di Bandung. Boleh saya tahu nama dan pekerjaan Bapak?" tanya Suryo. ...