Tau Dan Kenal Politik (2)
Setelah Rian selesai bertanya, moderator memberikan kesempatan kepada narasumber-narasumber untuk menjawab pertanyaannya. Narasumber-narasumber tersebut tampak tertarik dan mengapresiasi pertanyaan Rian.
Mereka pun memberikan jawaban-jawaban yang mencerahkan dan bermanfaat bagi Rian dan peserta diskusi publik lainnya.
Prof. Dr. Asep Suryana, seorang pakar ilmu politik dari Universitas Indonesia, sebagai penanggap pertama. Dia mengatakan bahwa belajar politik adalah hal yang sangat penting dan menantang bagi setiap warga negara, terutama bagi generasi muda seperti Rian.
Politik adalah ilmu yang mempelajari fenomena-fenomena sosial yang berkaitan dengan kekuasaan, kebijakan, dan kepentingan dalam masyarakat atau negara. Dia juga mengatakan bahwa politik adalah seni yang mempraktikkan nilai-nilai, ideologi, identitas, dan keadilan dalam masyarakat atau negara.
Prof. Asep menyarankan Rian untuk belajar politik secara efektif dan bermakna dengan cara menbaca buku-buku, jurnal-jurnal, artikel-artikel, atau media-media lain yang membahas tentang teori-teori, konsep-konsep, sejarah-sejarah, dan isu-isu politik baik di Indonesia maupun di dunia.
Dia merekomendasikan beberapa buku yang bisa Rian baca, seperti Pengantar Ilmu Politik karya Miriam Budhiarso, Politik Indonesia: Transisi Menuju Demokrasi karya Ramlan Surbakti, dan The Globalization of World Politics karya John Baylis dan Steve Smith.
Rian harus mengikuti berita-berita, diskusi-diskusi, seminar-seminar, atau acara-acara lain yang membahas tentang aktualitas politik baik di Indonesia maupun di dunia, namun tetap bersikap kritis dan analitis dalam menyimak berbagai informasi politik yang ada.
Jangan mudah terpengaruh oleh hoaks, propaganda, atau manipulasi politik yang bisa merusak pemahaman dan partisipasi politik.
Dia juga mengatakan bahwa belajar politik tidak cukup hanya dengan teori-teori atau informasi-informasi saja, tetapi juga harus dengan praktek-praktek atau aksi-aksi nyata.
Belajar politik juga harus berinteraksi dan berkolaborasi dengan orang-orang yang memiliki visi-misi, nilai-nilai, atau tujuan-tujuan yang sama atau berbeda dengan Rian.
Bergabung dengan organisasi-organisasi, komunitas-komunitas, gerakan-gerakan, atau inisiatif-inisiatif sosial dan politik yang sesuai dengan minat dan aspirasi.
Prof. Asep mengakhiri jawabannya dengan memberikan semangat dan dukungan kepada Rian untuk terus belajar politik dan berkontribusi untuk perubahan sosial di Indonesia.
Dr. Budi Santoso, seorang praktisi politik dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), sebagai penanggap kedua. Dia mengatakan bahwa belajar politik adalah hal yang sangat menarik dan bermanfaat bagi setiap warga negara, terutama bagi generasi muda seperti Rian.
Politik adalah aktivitas yang berkaitan dengan kekuasaan, pengambilan keputusan, dan kebaikan bersama dalam masyarakat atau negara.
Dia juga mengatakan bahwa politik adalah profesi yang mempraktikkan nilai-nilai, ideologi, identitas, dan keadilan dalam masyarakat atau negara.
Dr. Budi menyarankan Rian untuk belajar politik secara efektif dan bermakna dengan cara:
> - Memilih presiden dan wakil presiden yang tepat untuk Indonesia pada Pemilu 2024. Dia mengatakan bahwa presiden dan wakil presiden adalah pemimpin tertinggi negara yang memiliki tanggung jawab besar untuk menentukan arah dan kebijakan negara. Dia mengatakan bahwa Rian harus memilih presiden dan wakil presiden yang memiliki visi-misi, program-program, dan rekam jejak yang baik dan sesuai dengan kepentingan nasional.
Rian harus memilih presiden dan wakil presiden yang mampu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, memperkuat demokrasi dan hak asasi manusia, meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, serta menghadapi berbagai tantangan dan peluang di era globalisasi.
Partai-partai politik adalah wadah untuk menyalurkan aspirasi dan partisipasi politik masyarakat, serta untuk merekrut dan mendidik kader-kader politik yang berkualitas. Rian harus mengikuti partai-partai politik yang memiliki ideologi Dan visi misi jelas serra sesuai dengan ideologi dan aspirasi Rian.
Ibarat mesin Politik. partai politik adalah organisasi yang berperan dalam merekrut, mendidik, dan mengusung calon-calon pemimpin negara, serta dalam mengawasi, mengkritisi, dan mendukung pemerintah.
Oleh sebab itu, Rian harus mengikuti partai politik yang memiliki ideologi, visi-misi, program-program, dan kader-kader yang berkualitas dan berintegritas. Rian harus mengikuti partai politik yang mampu mewakili kepentingan dan aspirasi rakyat, serta berkontribusi untuk pembangunan dan kemajuan negara.
Berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sosial dan politik yang ada di lingkungan Rian. Dia mengatakan bahwa belajar politik tidak hanya dilakukan di tingkat nasional atau global, tetapi juga di tingkat lokal atau mikro.Rian harus berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sosial dan politik yang ada di lingkungan Rian, seperti di kampus, di komunitas, di desa, atau di kota.
Dan juga , Rian harus berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sosial dan politik yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup, menyelesaikan masalah-masalah sosial, atau menciptakan perubahan positif di lingkungan Rian.
Dr. Budi mengakhiri jawabannya dengan memberikan pujian dan apresiasi kepada Rian untuk minat dan antusiasmenya dalam belajar politik dan berharap Rian bisa menjadi pemimpin masa depan Indonesia.
Jawaban dari Cici Nurani: "Menurut saya, peran perempuan dalam Pemilu 2024 sangat penting dan strategis."
Perempuan tidak hanya sebagai pemilih, tetapi juga sebagai calon, penyelenggara, pengawas, dan pendukung Pemilu.
Perempuan harus memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki untuk berpartisipasi dalam politik dan menentukan masa depan negara ini.
Namun, kita masih melihat banyak hambatan dan diskriminasi yang dialami perempuan dalam politik, seperti kekerasan, intimidasi, pelecehan, fitnah, dan marginalisasi. Oleh karena itu, kita perlu memperjuangkan hak-hak politik perempuan dan mendorong keterwakilan perempuan yang lebih besar dan berkualitas dalam Pemilu 2024.
Kita juga perlu mengedukasi dan memberdayakan perempuan untuk menjadi pemilih yang cerdas dan kritis, yang tidak mudah terpengaruh oleh uang, agama, atau primordialisme. Kita harus memilih calon presiden dan wakil presiden yang pro-perempuan, pro-demokrasi, dan pro-keadilan.
Dari cerita pendek di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa Rian adalah seorang mahasiswa yang ingin belajar politik karena merasa politik adalah hal yang penting dan menarik. Namun, dia menghadapi berbagai tantangan dan kebingungan dalam memahami politik, baik secara teoritis maupun praktis.
Dengan mengikuti diskusi publik tentang Pemilu 2024, Rian mendapatkan kesempatan untuk belajar politik secara langsung dari para ahli, praktisi, dan aktivis. Rian juga mendapatkan pandangan yang lebih jelas dan kritis tentang politik praktis di Indonesia.
Cerita ini mengajarkan kita bahwa belajar politik adalah hal yang perlu dan bermanfaat bagi mahasiswa, karena politik berkaitan dengan kehidupan kita sebagai warga negara. Belajar politik juga bisa membantu kita untuk menjadi pemilih yang cerdas dan bertanggung jawab dalam menentukan masa depan negara kita.
#belajarpolitik #pustakaariatoteles
Comments