Catatan Dari George Bernard Shaw
Demokrasi bisa berubah menjadi aristokrasi, berakar pada kritik terhadap potensi degradasi demokrasi.
ini adalah kekhawatiran bahwa sistem demokrasi, yang pada dasarnya mengedepankan kesetaraan dan partisipasi luas, dapat bertransisi menjadi sebuah bentuk pemerintahan yang didominasi oleh elit atau segelintir orang yang berkuas alias aristokrasi.
George Bernard Shaw juga pernah berpendapat tentang hal ini, meskipun dalam konteks yang lebih luas, dengan menyatakan bahwa:
"The trouble with democracy is that it relies on the wisdom of the masses, who are often easily influenced by the few, leading to the rise of a new aristocracy."
Jelas pemikiran ini menyoroti bahwa dalam praktiknya, demokrasi bisa dimanipulasi oleh segelintir elit politik atau ekonomi, yang pada akhirnya mengambil alih kekuasaan dan mengurangi esensi demokrasi itu sendiri.
Ketika kekuasaan terkonsentrasi pada elit yang kaya atau berpengaruh, demokrasi bisa berubah menjadi bentuk aristokrasi baru, di mana kelompok tertentu mendominasi keputusan politik.
Kritik ini tidak hanya menjadi isu dalam teori. Dalam kenyataan, kita menyaksikan semakin terkonsentrasinya kekuasaan pada mereka yang kaya atau berpengaruh. Kekuatan rakyat yang seharusnya menjadi pondasi demokrasi perlahan-lahan tergerus oleh pengaruh elit. Jika ini dibiarkan, kita bisa melihat demokrasi kita berubah menjadi aristokrasi terselubung, di mana segelintir orang menguasai panggung politik, sementara rakyat hanya menjadi penonton.
Mungkinkah kita telah berada di titik balik, di mana demokrasi yang seharusnya inklusif, malah mulai meniru struktur aristokrasi yang tertutup? Ini adalah pertanyaan yang mengganggu, dan kita perlu mencari jawabannya sebelum terlambat.
Jakarta, 5 October 2024
Opini ini oleh Saskia Ubaidi
Pustaka Aristoteles
Comments