Stunting untuk Si Kecil, Obesitas untuk Si Besar: Ironi Gizi di Negeri Kita
Stunting untuk Si Kecil, Obesitas untuk Si Besar: Ironi Gizi di Negeri Kita
Kesehatan masyarakat sangat dipengaruhi oleh pola makan dan asupan gizi sehari-hari.
Di Indonesia, dua masalah kesehatan utama yang berhubungan dengan kebiasaan makan adalah stunting dan obesitas. Stunting terjadi akibat kurangnya asupan gizi yang cukup dalam jangka panjang, yang menyebabkan anak-anak tidak tumbuh dengan optimal. Di sisi lain, obesitas terjadi karena pola makan yang berlebihan atau tidak seimbang, yang mengakibatkan penumpukan lemak berlebih dalam tubuh. Kedua masalah ini menunjukkan adanya ketidakseimbangan dalam pola makan masyarakat Indonesia, dan hal ini semakin diperparah dengan naiknya harga pangan yang membuat banyak orang sulit mengakses makanan bergizi.
Stunting masih menjadi masalah besar di Indonesia. Meski ada penurunan dalam beberapa tahun terakhir, angka stunting nasional masih cukup tinggi. Stunting tidak hanya mengganggu pertumbuhan fisik anak, tetapi juga berdampak buruk pada perkembangan otak, kemampuan belajar, dan produktivitas di masa depan.
Sementara itu, jumlah orang yang mengalami obesitas di Indonesia terus meningkat. Pola makan yang tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik menyebabkan obesitas, yang dapat memicu berbagai penyakit serius seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung.
Tantangan yang dihadapi masyarakat Indonesia saat ini adalah keterjangkauan pangan. Harga bahan makanan terus naik, sementara penghasilan masyarakat cenderung stagnan atau bahkan menurun. Akibatnya, banyak orang terpaksa membeli makanan yang lebih murah tetapi kurang sehat, seperti makanan cepat saji atau makanan olahan yang tinggi lemak, gula, dan garam. Ini menciptakan paradoks di mana sebagian orang kekurangan gizi dan sebagian lainnya mengalami kelebihan asupan yang tidak seimbang.
Dalam menghadapi kondisi ini, diperlukan kebijakan pangan nasional yang komprehensif dan terarah. Kebijakan ini harus memastikan ketersediaan pangan yang terjangkau, sehat, dan aman untuk dikonsumsi oleh semua lapisan masyarakat. Langkah ini tidak hanya penting untuk menekan angka stunting, tetapi juga untuk mengurangi angka obesitas yang terus meningkat.
Mengapa Kita Membutuhkan Kebijakan Pangan Nasional?
Kebijakan pangan nasional sangat diperlukan untuk mengatasi tantangan-tantangan ini. Pertama, pemerintah harus memastikan bahwa masyarakat memiliki akses terhadap makanan sehat yang terjangkau. Program-program subsidi untuk pangan sehat, seperti sayur-mayur, buah-buahan, dan sumber protein, dapat membantu masyarakat membeli makanan bergizi meskipun harga pangan terus naik.
Kedua, edukasi gizi sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola makan yang seimbang. Banyak orang mungkin tidak menyadari bahwa pilihan makanan mereka berdampak langsung pada kesehatan jangka panjang. Oleh karena itu, kampanye kesehatan yang memberikan informasi tentang pentingnya makanan sehat dan gizi yang seimbang perlu digencarkan, terutama di kalangan keluarga dengan anak-anak kecil.
Ketiga, pemerintah perlu memantau kualitas pangan yang beredar di pasaran. Makanan yang aman dan bergizi harus menjadi prioritas. Pengawasan ketat terhadap bahan makanan olahan yang mengandung zat berbahaya, seperti pengawet atau pewarna buatan yang berlebihan, sangat penting untuk melindungi kesehatan masyarakat.
Selain itu, mendukung produksi pangan lokal merupakan langkah penting dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Petani lokal harus didorong untuk memproduksi bahan pangan yang berkualitas dengan harga yang kompetitif. Dengan demikian, masyarakat akan lebih mudah mengakses makanan segar dan sehat tanpa tergantung pada produk impor yang harganya cenderung lebih mahal.
Kebiasaan makan masyarakat Indonesia, baik yang menyebabkan stunting maupun obesitas, adalah tantangan serius yang membutuhkan perhatian segera. Masalah ini tidak hanya berdampak pada kesehatan individu, tetapi juga berpengaruh pada masa depan bangsa. Anak-anak yang mengalami stunting berisiko tidak dapat mencapai potensi optimal mereka, sementara obesitas meningkatkan beban penyakit kronis pada usia dewasa.
Kebijakan pangan nasional yang komprehensif sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalah ini. Kebijakan tersebut harus memastikan bahwa pangan yang cukup, sehat, dan terjangkau tersedia untuk seluruh masyarakat. Selain itu, edukasi gizi dan pengawasan terhadap kualitas pangan juga harus diperkuat agar masyarakat bisa membuat pilihan makanan yang lebih sehat dan cerdas. Dengan kebijakan yang tepat, kita dapat mengurangi angka stunting dan obesitas, serta membangun generasi yang lebih sehat dan produktif di masa depan.
Jakarta, 12 Oktober 2024
Saskia UBAIDI ( PUSTAKA ARISTOTELES)
Comments