Kabinet Merah Putih dan Tantangan Mewujudkan Pendidikan Berkualitas
Kabinet Merah Putih dan Tantangan Mewujudkan Pendidikan Berkualitas
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, dihadapkan dengan sejumlah tantangan besar dalam sistem pendidikan Indonesia. Beberapa di antaranya adalah biaya pendidikan yang semakin mahal, darurat kekerasan di sekolah, dan merosotnya skor PISA. Biaya pendidikan yang tinggi telah membuat 4,2 juta anak Indonesia tidak mampu mengakses pendidikan, sementara kekerasan di sekolah mengalami peningkatan, dengan 293 kasus tercatat hingga Oktober 2024. Skor PISA juga terus menurun, mencerminkan rendahnya kualitas pendidikan Indonesia dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya.
Menurut Ubaid Matraji dari Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), pemerintah perlu meningkatkan mutu dan kesejahteraan guru, serta membiayai pendidikan dasar secara penuh. Ini dapat dilakukan dengan realokasi anggaran dari kementerian dan lembaga yang tidak terkait langsung dengan pendidikan. Sementara itu, integritas pendidikan di Indonesia juga rendah, dengan masih maraknya praktik pungli dan korupsi di sekolah, termasuk dalam pengadaan barang dan penerimaan siswa baru.
Menteri Abdul Mu’ti berkomitmen untuk menyelesaikan persoalan ini, dengan fokus pada peningkatan kualitas literasi, numerasi, dan tata kelola guru. Presiden Prabowo Subianto juga menekankan pentingnya peningkatan skor PISA dan pendidikan sains serta teknologi sebagai bagian dari prioritas.
Rekomendasi Kebijakan dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan
1. Biaya Pendidikan Terjangkau dan Merata
Pemerintah perlu memastikan pendidikan dasar dan menengah sepenuhnya dibiayai tanpa pungutan di sekolah negeri maupun swasta. Alokasi anggaran pendidikan dapat ditingkatkan atau dialihkan dari kementerian/lembaga yang tidak langsung terkait dengan pendidikan untuk mewujudkan wajib belajar 12 tahun yang inklusif.
2. Peningkatan Kualitas Guru
Guru adalah ujung tombak pendidikan. Program pelatihan guru harus dirancang dengan lebih efektif, berkelanjutan, dan merata, untuk memastikan semua guru memiliki kompetensi yang memadai. Sertifikasi guru perlu dipercepat agar 1,6 juta guru yang belum disertifikasi dapat segera menyelesaikan prosesnya.
3. Penanganan Kekerasan dan Keamanan di Sekolah
Pemerintah harus mengembangkan program pencegahan kekerasan di sekolah melalui pelatihan bagi tenaga pendidik dan penguatan nilai-nilai karakter pada siswa. Selain itu, diperlukan mekanisme pelaporan dan perlindungan yang lebih baik untuk mencegah kekerasan di lingkungan sekolah.
4.Reformasi Kurikulum Berbasis Literasi, Numerasi, dan STEM
Meningkatkan kualitas literasi, numerasi, dan pengajaran STEM (Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika) harus menjadi prioritas dalam kurikulum. Hal ini akan membantu Indonesia tidak hanya meningkatkan skor PISA, tetapi juga menyiapkan generasi muda untuk bersaing di tingkat global.
5. Peningkatan Transparansi dan Akuntabilitas
Korupsi dalam dunia pendidikan, seperti pungutan liar dan manipulasi anggaran, harus dihentikan melalui peningkatan transparansi dan pengawasan. Pemerintah harus memperketat sistem pengadaan barang dan jasa di sekolah, serta menegakkan sanksi tegas terhadap pihak yang terbukti melakukan korupsi.
6. Pengembangan Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter harus ditekankan dalam setiap jenjang pendidikan, menanamkan nilai-nilai moral, integritas, serta kemampuan sosial yang kuat. Hal ini dapat dilakukan melalui pembaharuan program pendidikan karakter yang melibatkan guru, siswa, dan orang tua secara sinergis.
7. Pemanfaatan Teknologi dalam Pendidikan
Memanfaatkan teknologi digital untuk pendidikan jarak jauh dan pembelajaran daring adalah kunci untuk menjangkau lebih banyak anak, terutama di wilayah terpencil. Pemerintah harus berinvestasi dalam infrastruktur teknologi dan menyediakan pelatihan untuk guru agar mereka dapat menggunakan teknologi secara efektif dalam proses pembelajaran.
8. Pemerataan Akses Pendidikan
Wilayah terpencil dan tertinggal sering kali tidak memiliki akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas. Pemerintah perlu mempercepat pembangunan infrastruktur pendidikan di daerah-daerah ini, termasuk membangun sekolah yang layak, menyediakan fasilitas belajar, dan memastikan distribusi guru berkualitas secara merata di seluruh Indonesia.
Dengan rekomendasi ini, diharapkan pendidikan di Indonesia bisa lebih inklusif, berkualitas, dan mampu menyiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan masa depan.
Jakarta, 24 Oktober 24
Saskia UBAIDI
Pustaka Aristoteles
#kabinet100harimerahputih
Comments