Posts

Dari Tim Sukses ke Kursi Kekuasaan: Demokrasi atau Patronase?

Image
Dari Tim Sukses ke Kursi Kekuasaan: Demokrasi atau Patronase? Oleh Saskia Ubaidi Dalam praktik politik Indonesia hari ini, menjadi bagian dari tim sukses bukan hanya soal komitmen ideologis atau kerja elektoral. Ia juga membuka jalan menuju jabatan strategis, baik di badan usaha milik negara (BUMN), badan usaha milik daerah (BUMD), hingga posisi penting di kementerian atau lembaga negara lainnya. Fenomena ini mengundang pertanyaan tajam, apakah ini bagian dari demokrasi, atau justru cerminan patronase politik yang terselubung? Demokrasi ideal menjanjikan meritokrasi, siapa yang berkompeten, dialah yang pantas menduduki jabatan publik. Namun dalam kenyataan yang kerap kita saksikan, prinsip meritokrasi sering dikalahkan oleh logika balas jasa politik. Ketika posisi strategis diberikan bukan karena keahlian, melainkan karena kontribusi dalam memenangkan pemilu, maka demokrasi kita telah tergelincir ke dalam patronage democracy yaitunsuatu bentuk demokrasi yang dibajak oleh ke...

Pasar Saham Butuh Patriot, Bukan Spekulan Internasional

Image
Pasar Saham Butuh Patriot, Bukan Spekulan Internasional Saat Asing Pergi, Investor Lokal Menjadi Penopang Pasar Modal Kita Sejak awal 2025, pasar modal Indonesia didera tekanan hebat. Bukan hanya karena ketidakpastian global, tetapi juga karena faktor yang lebih politis dan simbolik yaitu  kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih, dan dimulainya kembali perang dagang ala proteksionisme AS. IHSG pun sempat longsor ke 5.900 level terendah dalam empat tahun terakhir. Investor asing angkat kaki, mencatatkan penjualan bersih hingga Rp 35 triliun. Seolah pasar kita sedang dihukum oleh dinamika global yang tak bisa dikendalikan dari dalam negeri. Namun justru dalam kekacauan itulah, harapan datang dari tempat yang lama dilupakan yaitu investor lokal. Investor Lokal, Penyelamat Sementara? Pada 8 April, tepat di hari pertama perdagangan pasca-Idul Fitri, investor ritel dan institusi domestik masuk pasar. Mereka menyerap hampir seluruh penjualan asing, bahkan mencatatkan pembelian ber...

Indonesia: Oligarki Kian Menguasai, Rakyat Menanggung Bebannya.

Indonesia: Oligarki Kian Menguasai, Rakyat Menanggung Bebannya Setiap tahun, masyarakat disajikan angka-angka ekonomi yang mengkhawatirkan: utang negara terus membengkak, defisit APBN semakin dalam, penerimaan pajak lesu, sementara skandal korupsi seakan tak pernah berujung. Namun, alih-alih mencari solusi konkret, publik justru dipaksa menerima kenyataan ini sebagai bagian dari "dinamika ekonomi." Lebih ironis lagi, saat rakyat mulai mempertanyakan siapa yang bertanggung jawab, perhatian dialihkan ke isu-isu lain:,revisi UU TNI, stabilitas politik, atau janji-janji perbaikan yang tak jelas kapan akan terealisasi. Diskusi seolah hanya boleh berkutat pada akibat, bukan mencari tahu siapa yang sebenarnya berada di balik semua ini. Utang yang Menggunung: Siapa yang Menikmati, Siapa yang Menanggung? Pemerintah kerap menyatakan bahwa utang adalah instrumen pembangunan. Namun, jika benar demikian, mengapa masyarakat justru lebih dulu merasakan bebannya ketimbang manfaatnya? Kenaika...